Ternate (ANTARA) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengimbau masyarakat di Maluku Utara (Malut) untuk mewaspadai terjadinya cuaca ekstrem dalam sepekan di tujuh kabupaten dan kota di daerah itu.
“Selain itu, telah dikeluarkan peringatan dini waspadai gelombang tingi dan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan Kepulauan Sula dan Taliabu, Obi, Ternate-Jailolo-Batang Dua-Bitung, Loloda-Morotai, Perairan Timur Halmahera dan sekitarnya,” kata Petugas prakirawan BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate Justia PD Galensong di Ternate, Selasa.
Justia mengatakan sejumlah wilayah di daerah itu berawan dengan potensi hujan ringan – hujan lebat di Morotai, Galela, Tobelo, Kao, Loloda, Ibu, Jailolo, Sidangoli, Ternate, Tidore, Sofifi, Weda, Maba, Wasile, Gane, Labuha, Bacan, Patani, Gebe dan sekitarnya.
Sedangkan, pada sore umumnya hujan ringan dengan potensi hujan sedang di wilayah Taliabu dan sekitarnya dengan suhu udara 27 C – 32C, kelembaban udara 70 – 100% serta angin bertiup di arah tenggara – barat daya dengan kecepatan 10 – 40 km/jam dengan gelombang tinggi 2 meter.
Untuk itu, ia mengimbau agar mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di wilayah Morotai, Galela, Tobelo, Loloda, Ibu, Jailolo, Ternate, Tidore, Sofifi, Wasile, Maba, Patani, Gebe, Weda, Gane, Obi, Mangoli, Taliabu dan sekitarnya.
“Selain itu, waspadai juga terjadinya dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang dan angin kencang,” ujarnya.
Saat ini juga terpantau adanya pola siklonik di Perairan Timur Laut Papua yang menyebabkan terbentuknya pola daerah pertemuan udara (konvergensi) dan belokan angin di beberapa wilayah kabupaten/kota di Malut, kondisi cuaca di Maluku Utara selama periode 22 — 28 Juli 2024 adalah berawan — hujan ringan, sedangkan, hujan intensitas sedang hingga lebat secara fluktuatif yang terjadi pada pagi, siang/sore, malam dan dini hari.